Seperti kitab tebal yang kau buka, aku terselip didalamnya..
Di antara kata dan kalimat, kabur tak terbaca..

Senin, 22 November 2010

I’m CARE...what ’bout YOU????

         Berbagai bencana yang terjadi di negeri kita, tanah pertiwi tercinta, tentu saja telah mengiris hati, mengusik jiwa dan bahkan mengurai air mata kita. Dimana kepedulian kita terhadap lingkungan dan alam yang menjadi tempat berteduh kita? Kekayaan yang diberikan Tuhan secara cuma-cuma, namun kita gunakan seenaknya. Apakah sesuatu yang gratis harus kita sia-siakan? Tidakkah kita bisa berpikir dan bertindak lebih bijak dengan akal yang telah kita miliki. 
         Marilah memulai dari diri sendiri dan dari hal yang paling kecil (kata AA Gym). Misalnya, tidak membuang sampah di sembarangan tempat atau menghemat pemakaian air dan listrik. Hal yang sangat sederhana, tetapi akan berdampak besar bagi kehidupan kita bersama.
Selain itu, berhentilah sibuk menyalahkan orang lain. Saatnya kita peduli, saatnya kita berpikir, dan saatnya untuk bertindak.


Just info !!!

1.Memakai 1 bungkus tissue berarti menebang 1 pohon. Sedangkan pohon yang dapat menyerap CO2, apabila pohon selalu ditebang maka itulah yang menjadi penyebab global warming.

2.70% pencemaran udara disebabkan oleh kendaraan bermotor. 

3.Mengurangi penggunaan kertas, karena kertas dibuat dari pohon.

4.Kurangi plastik, soalnya plastik tdk bisa didaur ulang.

5.Jangan sering pakai parfum. Soalnya parfum mengandung CFC(Cloroflorocarbon) yang dapat merusak ozon.
Assalamu alaikum…

Hmm…hari ini aku bertemu seorang nenek di kampus..Mungkin usianya sekitar 70 tahun..
Tubuhnya kurus dan badannya agak bungkuk..ia membawa sebuah karung besar yang berisi sampah2 plastik..aku melihatnya sedang memunguti beberapa botol plastic bekas yang tergeletak di jalanan, di sekitar koridor kampus..ia dengan sabar mengambil sampah2 itu dan memasukannya ke dalam karung.
Beberapa saat kemudian, aku melihat nenek itu menghampiri sebuah tempat sampah. Ia kemudian mulai mengais, mengambil sampah2 plastik yang ada di dalamnya.
Aku menatapnya dengan iba..”Sungguh kasihan nenek ini,”batinku.
Yah, bagaimana tidak..orang seusia dia harus bekerja sekeras itu, padahal ia sudah sangat renta. Seharusnya, nenek itu sedang asyik menikmati masa-masa tuanya di rumah, bersama anak dan cucunya. Menikmati hari-hari di usia senjanya, dan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang menyenangkan.
Tapi nenek itu, sungguh memilukan. Aku sangat kasihan melihanya. Ia harus membanting tulang untuk menghidupi dirinya dan mungkin juga keluarganya. Sungguh ironis..
Aku kembali menunduk. Sejenak merenung, mengingat kakek dan nenekku di rumah. Yah, mungkin mereka lebih beruntung dari pada nenek itu. Sekali lagi, aku bersyukur pada Tuhan, yang selalu mencukupkan rezeki-Nya kepada keluargaku.
The last, aku berharap agar aku dan kita semua bisa menjadi hamba yang senantiasa bersyukur atas segala kemurahan hati Tuhan...amin..^^